SEJARAH SINGKAT DESA WONOSARI
Pada masa Kerajaan Mataram kuno, ada seorang Tumenggung dari Kerajaan Mataram yang berpetualang sampai ke Lereng Gunung Sumbing, kemudian beliau memutuskan menetap dan membuat tempat tersebut menjadi sebuah pemukiman.
Seiring berjalannya waktu, semakin lama tempat tersebut semakin ramai, banyak orang yang datang dan bertempat tinggal dan bermukim di tempat tersebuT. Pada masa penjajahan di Indonesia, pemukiman tersebut dapat menghindarkan diri dari penjajahan Belanda yang sangat kejam.
Dikarenakan semakin banyaknya warga yang menempati pemukiman tersebut yang selamat dari penjajahan Belanda, maka pemukiman tersebut dinamakan Wonosari Dan Nama Wonosari Sendiri Berasal Dari Kata WONO yang mempunyai arti dalam bahasa jawa yang sering di pakai sebagai penamaan tempat Misalnya Wono Pinus Setro/ Alas,Karna pada jaman dahulu kala tempat ini banyak Tanaman Pohon / Hutan, Sedangkan Nama SARI berasal dari kata Subur/ Loh dalam bahasa Jawa, Sehingga Nama Desa WONOSARI mempunyai Arti Tanah Yang subur atau orang Jawa terdahulu menyebutnya dengan nama ( Loh Jinawi ).
Waktupun terus berlalu dan masyarakatpun mulai berfikir untuk memilih seorang pemimpin, akhirnya masyarakatpun berkumpul dan melakukan musyawarah dalam rangka mencari orang yang bisa dipercaya untuk memimpin Desa Wonosari. Akhirnya ditunjuklah seorang yang bernama Ranu Dromo, untuk menjadi lurah yang pertama. Setelah Ranu Dromo wafat, kemudian diganti oleh Lurah Wangsantika sebagai lurah yang kedua yang menjabat selama dua tahun dan selanjutnya diadakan musyawarah lagi dan menunjuk Pertowijoyo sebagai lurah yang ketiga pada tahun 1942 yang juga hanya bisa menjabat selama satu tahun.
Setelah itu masyarakat kembali membuat musyawarah untuk memilih lurah yang keempat dan ditunjuklah Ahmat Tarmmudi. Setelah masa jabatan Ahmat Tarmudi habis masyarakat menunjuk Warjoyo sebagai lurah yang kelima. Setelah lurah warjoyo sudah tidak dapat melaksanakan tugasnya dikarenkan usia sudah sepuh, Kemudian Ditunjuklah Dalam Musyawarah yaitu Yastrodikromo yang Melanjutkannya , karna usianya sudah lanjut maka lurah tersebut diberhentikan, dan masyarakat mengadakan pemilihan untuk memilih lurah yang ke Tujuh. Pada tahun 1988 masyarakat mengadakan pemilihan lagi dan Busri Riyanto sebagai kepala desa yang ke Tujuh menjabat selama dua tahun.
Pada pemilihan berikutnya masyarakat memilih Suwarno sebagai kepala desa yang ke Delapan dan menjabat sampai tahun 1999, setelah Suwarno purna tugas, masyarakat mengadakan musyawarah/pemilihan kepala desa lagi dan memilih Romelan S pada tahun 2000, sebagai kepala desa yang kesembilan.
Setelah menjabat selama lima tahun karena sudah akhir masa jabatan, maka masyarakat dan semua aparat pemerintah desa termasuk BPD, mengadakan pemilihan lagi dan hasil pemilihan menunjuk Romelan S untuk kembali menjabat sebagai kepala desa yang ke sebelas sampai tahun 2012, dengan hasil tersebut Romelan S menjabat sebagai Kepala Desa Wonosari Selama Dua Kali masa Jabatan yaitu Periode 2000-2006 dan 2006 -2012.
Kemudian pada tahun 2012 Pemilu Kepala Desa Diselenggarakan Secara Serentak Satu Kabupaten Wonosobo, dan Kepala Desa Wonosari Yang terpilih dari hasil Pemilihan Kepala Desa tahun 2012 sampai dengan tahun 2018 adalah BONDAR sebagai Kepala Desa Ke Sepuluh Desa Wonosari , dan pada Pemilihan Tahun 2018 Beliau kembali terpilih sebagai Kepala Desa dan menjabat sampai sekarang.